Cara Bangun Personal Style Biar Tampil Autentik dan Unik

Personal Style Itu Nggak Bisa Ditiru

Lo pasti sering lihat orang yang outfit-nya biasa aja, tapi somehow keliatan keren banget, kan?
Bukan karena bajunya mahal atau trendi — tapi karena mereka punya personal style.

Personal style itu kayak sidik jari fashion lo.
Beda dari orang lain, nggak bisa dicopy, dan bisa langsung “nggambarin” siapa diri lo bahkan sebelum lo ngomong apa pun.

Di era media sosial sekarang, gampang banget kejebak sama tren. Tiap minggu ada fashion viral baru, tiap scroll TikTok muncul outfit challenge. Tapi kalau lo nggak punya identitas gaya yang kuat, lo bakal capek ngikutin semuanya.

Nah, Cara Bangun Personal Style bukan soal ikut tren, tapi soal ngerti apa yang cocok buat lo dan apa yang bikin lo ngerasa paling lo.


1. Kenali Dulu Siapa Diri Lo

Kunci utama dari Personal Style bukan di lemari baju — tapi di diri lo sendiri.
Lo harus tahu siapa lo, apa yang lo suka, dan kesan apa yang pengen lo tunjukin ke dunia.

Mulai dari pertanyaan simpel:

  • Gue pengen dilihat sebagai orang kayak gimana?
    (Chill? Classy? Artsy? Powerful? Playful?)
  • Aktivitas gue sehari-hari kayak apa?
    (Anak kampus? Freelancer? Pegawai kantor? Content creator?)
  • Gue nyaman pakai outfit kayak gimana?
    (Longgar, fitted, feminin, androgynous, casual?)

Jawaban dari situ bakal jadi pondasi gaya pribadi lo.
Kalau lo tahu siapa lo, lo nggak bakal gampang goyah walau tren datang silih berganti.


2. Kenali Tubuh Lo: Biar Gaya Lo Nggak Maksa

Fashion bukan tentang punya tubuh ideal, tapi tentang ngerti bentuk tubuh lo sendiri dan gimana cara menonjolkan kelebihannya.
Orang yang punya Personal Style kuat tahu cara berpakaian buat “ngeharmonin” proporsi tubuh mereka.

Tips cepat:

  • Kalau lo punya bahu lebar, main di V-neck atau model sleeveless.
  • Kalau lo petite, hindari outfit terlalu longgar biar nggak “tenggelam.”
  • Kalau lo curvy, pilih bahan yang fleksibel dan potongan yang ngebentuk.
  • Kalau lo tinggi, manfaatin celana wide leg dan outer panjang.

Bukan soal nutupin kekurangan, tapi celebrate keunikan lo.


3. Cari Inspirasi Tapi Jangan Jadi Duplikat

Nggak salah kok terinspirasi dari orang lain. Tapi jangan berhenti di tahap nyontek.
Ambil ide, olah lagi, dan tambahkan sentuhan diri lo.

Sumber inspirasi bisa dari mana aja:

  • Instagram atau Pinterest.
  • Film dan karakter yang lo suka.
  • Musik yang lo dengar.
  • Era fashion tertentu (90s, Y2K, vintage, street, minimalis, dll).

Contoh: lo suka gaya Jennie BLACKPINK? Ambil elemen chic minimalis-nya, tapi mix sama sneakers favorit lo biar tetap autentik.
Keren itu bukan karena mirip orang lain, tapi karena jadi versi terbaik dari diri lo.


4. Pahami Warna yang Cocok Buat Lo

Warna punya efek besar banget dalam ngebentuk personal style.
Ada orang yang cocok banget dengan tone pastel, tapi ada juga yang lebih “hidup” dengan warna bold.

Coba tes sendiri:

  • Kalau kulit lo hangat, warna kayak olive, mustard, cream, atau terracotta bakal kelihatan bagus.
  • Kalau kulit lo cool tone, coba warna kayak navy, lavender, atau sky blue.
  • Kalau lo neutral, basically semua warna bisa!

Selain itu, warna juga bisa ngebentuk kesan.
Putih = bersih, elegan.
Hitam = kuat, misterius.
Pastel = lembut, feminin.
Bold = berani, percaya diri.

Pilih palet warna yang paling “lo banget,” dan stick with it. Itu bakal jadi ciri khas visual gaya lo.


5. Gaya Itu Investasi, Bukan Koleksi

Salah satu kesalahan paling sering dilakukan orang yang pengen punya personal style adalah… mereka beli terlalu banyak.
Padahal, gaya yang kuat justru datang dari pilihan yang konsisten, bukan lemari penuh.

Langkah awal:

  • Pilih 10-15 item basic yang versatile.
  • Pastikan warnanya masih bisa di-mix and match.
  • Utamakan kualitas daripada kuantitas.

Item basic itu kayak fondasi rumah. Lo bisa tambahin detail dan aksesoris belakangan, tapi fondasinya harus solid dulu.

Fashion bukan soal punya semua barang, tapi soal tahu mana yang beneran lo butuhin.


6. Cari “Signature Look” yang Jadi Ciri Lo

Coba pikir: Steve Jobs = turtleneck hitam.
Ariana Grande = high ponytail.
Billie Eilish = oversized outfit.
Setiap orang punya signature yang bikin mereka langsung dikenali.

Nah, lo juga bisa punya itu.
Cari satu atau dua elemen yang bisa jadi personal stamp lo.

Misalnya:

  • Lo selalu pakai warna earth tone.
  • Lo suka jaket denim di semua look.
  • Lo selalu pakai aksesori emas kecil.
  • Lo suka gaya layered outfit.

Signature look bukan berarti lo harus pakai hal yang sama tiap hari, tapi biar orang bisa langsung “ngeh” kalau itu gaya lo.


7. Kenali Mood Board Gaya Lo

Ini langkah yang sering diremehin tapi penting banget.
Buat mood board gaya pribadi lo di Pinterest atau di HP.

Isi dengan foto-foto outfit yang bikin lo “klik.”
Lalu analisis:

  • Warna apa yang sering muncul?
  • Potongan bajunya kayak gimana?
  • Vibe-nya lebih formal, chill, atau artsy?

Dari situ, lo bisa lihat pola visual gaya lo sendiri.
Mood board ini bakal jadi panduan setiap kali lo belanja, biar nggak impulsif dan tetap sesuai identitas lo.


8. Mainin Tekstur dan Layer

Salah satu cara paling efektif buat bikin gaya lo naik level adalah mainin tekstur dan layer.
Nggak harus ribet, cukup paduin bahan yang kontras.

Contoh:

  • Satin + denim.
  • Katun + kulit.
  • Linen + rajut.

Layering juga bisa ngasih kedalaman ke outfit tanpa bikin berlebihan.
Contoh gampang:
Kaos polos + outer rajut = cozy chic.
Kemeja + tank top = casual edgy.
Turtleneck + dress = vintage aesthetic.

Tekstur itu kayak bumbu di masakan — sedikit aja bisa ngubah semuanya.


9. Gunakan Aksesori Buat Tambah Karakter

Banyak orang mikir personal style cuma soal baju. Padahal, aksesori punya power besar buat nunjukin karakter lo.

Pilihan aman:

  • Anting minimalis buat gaya elegan.
  • Kalung rantai buat gaya edgy.
  • Topi bucket buat vibe streetwear.
  • Jam klasik buat gaya smart casual.
  • Tas warna mencolok buat statement item.

Pilih 1–2 aksesori yang selalu lo bawa, biar itu jadi bagian dari signature vibe lo.


10. Jangan Takut Eksperimen

Bikin personal style nggak bisa instan. Butuh proses, dan kadang lo harus gagal dulu buat tahu apa yang cocok.
Lo boleh nyoba gaya baru, tapi pastikan tetap dalam “zona diri lo.”

Coba tantang diri lo:

  • Pakai warna yang belum pernah lo pakai.
  • Coba potongan baru (misal dari skinny ke wide leg).
  • Ubah cara styling lama jadi lebih modern.

Eksperimen itu bagian dari perjalanan fashion. Lo nggak akan tahu seberapa keren lo bisa kelihatan kalau nggak pernah nyoba.


11. Perawatan Diri Juga Bagian dari Style

Lo boleh punya outfit paling keren, tapi kalau nggak ngerawat diri, hasilnya tetap nggak maksimal.
Style itu bukan cuma di baju, tapi juga di attitude dan presentasi diri.

Hal-hal kecil yang bikin penampilan naik:

  • Rambut rapi dan wangi.
  • Kulit bersih dan lembap.
  • Postur tegak dan senyum natural.
  • Wangi tubuh yang lembut.

Kadang, hal simpel kayak “bau enak dan pede” udah cukup buat bikin orang inget sama gaya lo.


12. Fashion vs Personal Style: Jangan Salah Kaprah

Beda besar antara “ngikutin fashion” dan “punya personal style.”
Fashion = tren sementara.
Personal style = jati diri yang tahan lama.

Contoh:
Tahun ini tren warna lilac, tapi kalau lo ngerasa nggak cocok, ya nggak perlu maksa.
Karena personal style itu bukan soal relevan di tren, tapi relevan di diri lo sendiri.

Orang dengan personal style kuat selalu punya satu kalimat yang bisa lo rasain dari outfit-nya:
“Ini gue.”


13. Curate Lemari Lo (Build Your Capsule Wardrobe)

Kalau lo udah tahu gaya lo, langkah selanjutnya adalah declutter lemari dan isi dengan item yang beneran merepresentasikan diri lo.
Namanya capsule wardrobe — koleksi kecil tapi efektif.

Isi dasarnya:

  • 3 atasan basic (putih, hitam, beige).
  • 2 bawahan versatile (jeans + trousers).
  • 1 outer netral.
  • 2 pasang sepatu (sneakers + formal).
  • Aksesori signature.

Dari kombinasi sesimpel itu aja, lo bisa bikin puluhan outfit tanpa kelihatan repetitif.
Rahasia fashion icon bukan banyaknya baju, tapi kecerdasannya dalam styling.


14. Confidence: The Real Key

Baju bagus nggak ada gunanya kalau lo nggak pede memakainya.
Percaya diri itu bukan bawaan lahir, tapi hasil dari ngerti diri sendiri.

Trik biar pede pakai gaya lo:

  • Jangan overthinking pendapat orang.
  • Fokus ke kenyamanan.
  • Ingat tujuan lo pakai outfit itu.
  • Lihat diri lo di kaca dan bilang, “ini gue banget.”

Personal style yang autentik lahir dari keberanian jadi diri sendiri, bukan dari validasi orang lain.


15. Dokumentasiin Perjalanan Fashion Lo

Catat perjalanan lo dalam nemuin gaya pribadi.
Foto outfit tiap hari, buat folder di HP, dan lihat perubahan lo dari waktu ke waktu.

Lo bakal sadar:

  • Warna apa yang paling sering lo pakai.
  • Outfit mana yang paling bikin lo nyaman.
  • Gaya apa yang akhirnya jadi “inti” lo.

Fashion itu kayak jurnal visual — tiap outfit adalah cerita kecil dari siapa lo sekarang.


16. Inspirasi Gaya Berdasarkan Kepribadian

Kalau lo masih bingung mulai dari mana, ini panduan kecil:

Lo yang chill:
Gaya minimalis, warna netral, bahan linen dan katun.
Contoh: kemeja putih longgar + celana beige.

Lo yang artsy:
Main di warna berani, motif, dan layer unik.
Contoh: outer print + tas statement.

Lo yang bold:
Gaya edgy dan streetwear.
Contoh: oversized hoodie + cargo pants + sneakers chunky.

Lo yang elegan:
Blazer, satin top, dan aksesori gold.
Contoh: blouse silk + trousers high waist.

Nggak ada gaya yang “salah,” yang penting cocok di diri lo.


17. Personal Style = Personal Growth

Fashion itu refleksi dari perjalanan diri lo.
Kalau lo lagi berubah, gaya lo juga ikut berubah. Dan itu nggak apa-apa.

Personal style bukan tujuan akhir, tapi proses terus-menerus.
Yang penting, setiap kali lo berdiri depan cermin, lo bisa bilang:
“Gue suka versi gue yang ini.”

Itu baru definisi gaya yang autentik.


Kesimpulan: Gaya Lo, Aturan Lo Sendiri

Akhirnya, Cara Bangun Personal Style bukan tentang siapa yang paling stylish, tapi siapa yang paling jujur sama dirinya sendiri.
Lo nggak harus punya baju mahal, lo cuma perlu punya karakter.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *